Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Dengue di Desa Tanggeran Kecamatan Sruweng
Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Dengue di Desa Tanggeran Kecamatan Sruweng
Sruweng, 20 Februari 2023. Sebagai tindak lanjut dari laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) yang di terima oleh Puskesmas Sruweng, bahwa salah satu warga desa Tanggeran mendapat perawatan di RSDS Kebumen dengan hasil diagnosa adalah Demam Dengue (DD). Petugas Puskesmas Sruweng berkoodinasi dengan pemdes setempat untuk melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus DD di wilayah tesebut.
Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) menjadi salah satu laporan yang harus dibuat oleh rumah sakit ketika ditemukan kasus penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah, yang nantinya akan dilakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh Petugas Puskesmas.
Penyelidikan Epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus di sekitar penderita dan melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia. Untuk melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti ini menggunakan instrumen perhitungan Angka Bebas Jentik (ABJ). ABJ adalah cara untuk mengukur kepadatan jentik di lingkungan tersebut, yaitu rumah atau bangunan yang tidak dijumpai jentik dibagi dengan seluruh jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa. Kegiatan PE ini dilaksanakan pada radius sekurang kurangnya 100 m dari rumah penderita.
Kegiatan PE dilaksanakan oleh Tim TGC Puskesmas Sruweng bersama Kader Jumantik desa Tanggeran. Tim TGC mendatangi 20 rumah di sekitar penderita untuk memeriksa keberadaan jentik di tempat tempat penampungan air dan tempat lain yang memungkinkan air menggenang, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, termasuk pada sampah sampah yang tidak di kelola dengan baik yang memungkinkan air tergenang.
Untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus, Tim TGC menanyakan ke masing-masing rumah yang dikunjungi apakah ada anggota keluarga yang mengalami demam. Selain itu Tim TGC juga memberikan edukasi kepada setiap keluarga yang dikunjungi bahwa DD adalah penyakit menular disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes Aegypti, selain menyebabkan DD (Demam dengue), virus dengue juga menyebabkan DBD (Demam Berdarah Dengue) dan DSS (Dengue Shock Syndrome). Untuk itu masyarakat harus bersama sama menjaga lingkungannya dengan baik sehingga tidak ada tempat yang memungkinkan untuk perkembangbiakan jentik nyamuk. Tidak ada jentik berarti tidak ada nyamuk, tidak ada nyamuk Aedes Aegypti maka tidak ada DBD.