PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN MINUM OBAT DAN INVESTIGASI KONTAK TBC, SERTA PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TBC DI KECAMATAN SRUWENG
PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN MINUM OBAT DAN INVESTIGASI KONTAK TBC, SERTA PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TBC DI KECAMATAN SRUWENG
Sruweng, 23 Februari 2023. TBC (Tuberkulosis) yang biasa dikenal dengan TB Paru merupakan penyakit paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, begitu juga di wilayah kerja Puskesmas sruweng.
Dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan kasus TBC di wilayah kerja Puskesmas Sruweng, dilaksanakan kegiatan pertemuan pemberdayaan kader masyarakat dalam pengawasan minum obat dan investigasi kontak TBC serta pemberian terapi pencegahan TBC. Kegiatan di buka oleh Ernawati,S.Kep.Ns selaku Kasubag Tata Usaha Puskesmas Sruweng yang bertempat di Aula Puskesmas Sruweng, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang Kader TBC.
Sebagai narasumber kegiatan tersebut adalah Agus Pana Subarja,S.Kep.Ns selaku pengelola Program TBC Puskesmas Sruweng. Disampaikan bahwa tuberculosis adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penderita TBC dapat menghasilkan 3000 percikan droplet yang dapat menularkan kepada 10-15 orang. TBC juga menjadi penyebab kematian nomor satu untuk kategori penyakit infeksi.
Dalam pencegahan dan pemberantasan TBC, masyarakat memegang peranan yang sangat penting. Melalui pemberdayan masyarakat diharapkan mampu menurunkan angka TBC di masyarakat. Penyakit TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika penderita melakukan pengobatan dan menelan OAT secara teratur minimal enam bulan. Oleh karena itu diperlukan Pengawas Minum Obat (PMO). PMO ini bisa dari petugas kesehatan, kader kesehatan dan anggota keluarga. PMO adalah seseorang yang dipercaya untuk memantau penderita TB Paru untuk minum obat secara teratur.
Agus Pana Subarja,S.Kep.Ns juga menyampaikan bahwa peran masyarakat juga sangat diperlukan dalam Investigasi Kontak (IK) pada penemuan kasus TBC. Tujuan dari investugasi kontak yaitu untuk menemukan kasus TBC secara dini, menemukan TBC laten pada anak usia di bawah lima tahun, mencegah penularan pada kontak yang sehat serta untuk memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat. IK dilakukan terhadap seluruh kontak dari semua kasus TBC.