Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Dengue di Desa Pandansari Kecamatan Sruweng
Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Dengue di Desa Pandansari Kecamatan Sruweng
Sruweng, 17 April 2023. Sebagai tindak lanjut dari laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) yang di terima oleh Puskesmas Sruweng, bahwa salah satu warga desa Pandansari mendapat perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng dengan hasil diagnosa adalah Demam Dengue. Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas Sruweng yang terdiri dari Ernawati,S.Kep,Ns, Eni Purwanti,SKM, Wiji Wahyuningtyas,S.Tr.KL,MM, Lilis,SKM dan Sugiastuti,Amd.Keb segera melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pemdes setempat untuk dilaksanakan PE pada kasus tersebut.
Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) menjadi salah satu laporan yang harus dibuat oleh rumah sakit ketika ditemukan kasus penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah, yang nantinya akan dilakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh Petugas Puskesmas.
Penyakit demam dengue disebabkan oleh inveksi virus dengu yang di bawa oleh vektor nyamuk Aedes Aegypti. Penyelidikan Epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus di sekitar penderita dan melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia. Untuk melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti ini menggunakan instrumen perhitungan Angka Bebas Jentik (ABJ). ABJ adalah cara untuk mengukur kepadatan jentik di lingkungan tersebut, yaitu rumah atau bangunan yang tidak dijumpai jentik dibagi dengan seluruh jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa. Kegiatan PE ini dilaksanakan pada radius sekurang kurangnya 100 m dari rumah penderita.
Untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus, Tim TGC juga menanyakan ke masing-masing rumah yang dikunjungi apakah ada anggota keluarga yang mengalami demam. Selain itu Tim TGC juga memberikan edukasi kepada setiap keluarga yang dikunjungi bahwa Demam dengue adalah penyakit menular berbahaya, jika tidak ditangani dengan segera bisa berpotensi menjadi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk mencegah DD/DBD masyarakat harus bersama sama menjaga lingkungannya dengan baik sehingga tidak ada tempat yang memungkinkan untuk perkembangbiakan jentik nyamuk. Tidak ada jentik berarti tidak ada nyamuk, tidak ada nyamuk Aedes Aegypti maka tidak ada DD/ DBD.