SI DIA YANG TERSAYANG PUSKESMAS SRUWENG
SI DIA YANG TERSAYANG PUSKESMAS SRUWENG
Rancangan Inovasi
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam berpikir, berperilaku, dan berperasaan yang kemudian terbentuk dalam sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, dan dapat menimbulkan penderitaan serta hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia.
Pada Desember 2019 telah dilaunching Pos Pelayanan Terpadu Kesehatan Jiwa melalui inovasi “SIDIA YANG TERSAYANG” Siaga dengan Posyandu Jiwa untuk Orang yang terabaikan saat Jiwanya Goyang. Ini merupakan inovasi dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa di Desa Giwangretno Kecamatan Sruweng Kebupaten Kebumen oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dengan payung hukum UU No 18 Tentang Kesehatan Jiwa.
Jenis pelayanan bagi ODGJ yaitu registrasi peserta, wawancara, pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, penyuluhan dan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK).
Target capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan gangguan jiwa berat sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Sruweng adalah 100 %, capaian kinerja program jiwa Puskesmas Sruweng tahun 2022 masih 76%, dari 248 ODGJ yang tertangani sebanyak 187 orang sehingga menjadi tantangan program jiwa di wilayah Kecamatan Sruweng untuk meningkatkan capaian program kesehatan jiwa.
Desa Giwangretno Kecamatan Sruweng merupakan salah satu desa dengan wilayah yg memiliki ODGJ ( Orang Dengan Gangguan Jiwa) terbanyak yaitu 25 orang pada tahun 2019 dan telah menjadi Desa Siaga Sehat Jiwa, perlu adanya kegiatan yang berkesinambungan untuk menjaga kesehatan mental masyarakat desa tersebut.
Masalah utama yang dihadapi adalah (1) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berobat secara rutin, jumlah ODGJ yang tidak berobat rutin sebanyak 18 orang (72%), sedangkan yang secara rutin berobat ke fasilitas kesehatan 7 orang (28 %),(2) Tingginya gejala gaduh gelisah pada ODGJ berat yang berhenti minum obat tanpa saran dari Dokter terdapat 11 dari 25 orang (44 %). (3) Program kesehatan jiwa belum menjadi prioritas sehingga dukungan dan peran serta masyarakat kurang dalam penanganan kesehatan jiwa di Desa Giwangretno.
Untuk memecahkan masalah gangguan jiwa di Desa Giwangretno, perlu adanya peran aktif dari dan untuk masyarakat dan lintas sektor terkait untuk mendukung trewujudnya masyarakat yang sehat jiwa, maka terbentuklah Posyandu kesehatan jiwa " SI DIA YANG TERSAYANG".
Sasaran kegiatan ini yang dituju tidak hanya pasien dengan kriteria pasien gangguan jiwa (Orang Dengan Gangguan Jiwa bselanjutnya disebut sebagai ODGJ), tetapi juga pasien dengan masalah kesehatan jiwa yang dikenal Orang dengan Masalah Kesehatan (ODMK).
SI DIA YANG TERSAYANG dilaksanakan setiap hari Selasa pertama di rumah Kader RT 02 RW 04 Desa Giwangretno.
Tujuan Inovasi
SI DIA YANG TERSAYANG menjadi saana dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa di masyarakat dengan tujuan agar masyarakat berperan serta dalam mencegah dan mengurangi risiko gangguan jiwa dalam mewujudkan masyarakat yang sehat jiwa antara lain dengan :
1. Penemuan kasus jiwa
2. Penggerakan keluarga sehat dan berisiko untuk mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa
3. Penggerakan pasien dan keluarga gangguan jiwa untuk mengikuti “Si Dia Yang Tersayang”, terapi kesehatan
jiwa yang diadakan oleh Petugas jiwa / Perawat berupa Terapi Aktivitas Kelompok dan Rehabilitasi
4. Kunjungan pasien mandiri
5. Pendokumentasian data keswa
Manfaat Inovasi
Melalui inovasi 'SI DIA YANG TERSAYANG" diharapkan tidak ada lagi stigma di masyarakat terhadap ODGJ sehingga keluarga tidak lagi menyembunyikan keberadaan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Keluarga mampu memberikan dukungan dengan melakukan pengobatan dan pendampingan, karena peran serta dukungan keluarga sangat mendukung kesembuhan penderita gangguan jiwa.
Inovasi "SI DIA YANG TERSAYANG" juga dalam dangka mendukung tujuan UU Nomor 18 tentang Kesehatan Jiwa secara umum bahwa Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 menjamin setiap orang dapat hidup sejahtera lahir dan batin serta memperoleh pelayanan kesehatan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, untuk mencapai derajat keshatan yang setinggi tinngginya. Melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, yang terintegrasi secara komperehensif dan berkesinambungan. Sehingga permasalahan kesehatan termasuk didalamnya permasalahan kesehatan jiwa di amsyarakat dapat diatasi.