PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DEMAM DENGUE DI DESA TANGGERAN DAN DESA KARANGGEDANG
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DEMAM DENGUE DI DESA TANGGERAN DAN DESA KARANGGEDANG
Sruweng, 24 Januari 2025. Sebagai tindak lanjut dari laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) yang di terima oleh Puskesmas Sruweng, yaitu adanya kasus demam dengue (DD) satu orang warga desa Tanggeran dan dua orang warga desa Karanggedang, mendapat perawatan di RSPKU Muhammadiyah Sruweng. Tim TGC Puskesmas Sruweng berkoodinasi dengan Pemdes setempat untuk melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus DD.
Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) menjadi salah satu laporan yang harus dibuat oleh rumah sakit ketika ditemukan kasus penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh petugas Puskesmas.
Penyelidikan Epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada potensi penularan kasus di sekitar penderita dan melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia. Untuk melihat keberadaan vektor nyamuk Aedes Aegypti ini menggunakan instrumen perhitungan Angka Bebas Jentik (ABJ). ABJ adalah cara untuk mengukur kepadatan jentik di lingkungan tersebut, yaitu rumah atau bangunan yang tidak dijumpai jentik dibagi dengan seluruh jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa. Kegiatan PE ini dilaksanakan pada radius sekurang kurangnya 100 m dari rumah penderita.
Kegiatan PE ini dilaksanakan oleh Tim TGC Puskesmas Sruweng, Eni Purwanti, SKM selaku tenaga Surveilans dan Wiji Wahyuningtyas,S.Tr.KL,MM selaku Tenaga Sanitasi Lingkungan, bersama kader kesehatan dan Pemdes setempat. Selain mencari informasi apakah terdapat penularan disekitar kasus, petugas juga memeriksa keberadaan jentik di tempat tempat penampungan air dan tempat lain yang memungkinkan air menggenang, baik di dalam rumah maupun di luar rumah, termasuk pada sampah sampah yang tidak di kelola dengan baik yang memungkinkan air tergenang. Petugas juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar kasus untuk tetap menjaga kebersihan lingkungannya dan meniadakan tempat tempat perindukan nyamuk.