PSN SERENTAK KECAMATAN SRUWENG 2025
PSN SERENTAK KECAMATAN SRUWENG 2025
Dalam rangka mengantisipasi penyakit menular Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) Kecamatan Sruweng mengadakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Serentak yang dimotori oleh Kepala Puskesmas Sruweng, Basuki,S.Kep,Ns.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Camat Sruweng Drs. Anton Purwanto, pada hari Jum’at (10/1). Camat Sruweng turun langsung ke lapangan memimpin, memberikan edukasi langsung dan memberi contoh kepada masyarakat. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak, dilaksanakan di 21 desa di wilayah kecamatan Sruweng, seluruh intanasi perkantoran dan seluruh warga sekolah di kecamatan Sruweng.
Camat Sruweng memimpin langsung Gerakan PSN serentak di Desa Karanggedang. Desa Karanggedang adalah salah satu desa di kecamatan Sruweng yang ditemukan adanya kasus Demam Dengue dari Oktober s.d Desember 2024 sebanyak 15 kasus dan satu kasus DBD. Selain Camat Sruweng, hadir juga dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kecamatan Sruweng Sundari Esti Wardani, Komandan Rayon Militer (Danramil) Sruweng yang diwakili oleh Koptu M. Fauzi Kapala Kepolisian Sektor Sruweng diwakili oleh Aiptu Rustami, Sekretaris Desa Karanggedang Suharni,SM , dengan menyertakan seluruh kader kesehatan dan warga masyarakat.
Acara diawali dengan sambutan Kepala Puskesmas Sruweng, dilanjutkan dengan sambutan oleh Camat Sruweng, dalam sambutannya disampaikan bahwa DBD merupakan penyakit yang sangat berbahaya, namun kabar baiknya adalah bahwa penyakit ini bisa ditekan penyebarannya jika kita secara bersama-sama dan serentak memberantas vektornya. Untuk itu hari ini dan selanjutnya masyarakat dihimbau untuk melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara rutin, menjaga kebersihan lingkungannya dan meniadakan tempat perindukan atau sarang nyamuk aedes. Kita harus betul-betul all out meniadakan sarang nyamuk beserta telur dan larvanya, demikian pernyataan Camat Sruweng.
Acara dilanjutkan dengan penyuluhan dan penjelasan singkat teknis pelaksanaan PSN, oleh petugas Surveilans Puskesmas Suweng, Eni Purwanti,SKM. Dalam penyuluhan tersebut digaris bawahi tentang pentingnya PSN untuk mengendalikan penyebaran kasus DD dan DBD, yang disebabkan oleh virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Selain itu juga disampaikan bahwa fogging bukan cara efektif memberantas nyamuk Aedes Aegypti, karena selain efek sampingnya cukup banyak, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan hanya bertahan 2 (dua) hari. Seekor nyamuk betina dewasa dapat bertelur sampai dengan 200-400 buah, sehingga jumlah telur dan jentik lebih banyak dibanding nyamuk dewasa, strategi yang paling tepat adalah merusak/meniadakam telur nyamuk, membunuh jentik dan membuang tempat bertelur nyamuk, dengan 3 M Plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan barang bekas yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya jentik Aedes), memantau jentik secara rutin dan teratur atau terus menerus. Disampaikan pula bahwa bahwa Gerakan PSN Serentak ini, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), sekaligus Demam Dengue dan Chikungunya. Jadi Gerakan PSN Serentak sangat bermakna dan harus dilaksanakan terus menerus.
Instrumen untuk menilai keberhasilan Gerakan PSN adalah Angka Bebas Jentik (ABJ), seperti yang tertuang dalam peraturan Menteri kesehatan RI No. 50 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliaanya. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor Nyamuk Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus diukur dengan parameter ABJ (Persentase rumah/bangunan yang negatif larva). Baku Mutu Angka Bebas Jentik (ABJ) = ≥95 %.