PERINGATAN HARI AIDS TAHUN 2024, PUSKESMAS SRUWENG MELAKSANAKAN SOSIALISASI HIV/AIDS "HAK SETARA UNTUK SEMUA"
PERINGATAN HARI AIDS TAHUN 2024, PUSKESMAS SRUWENG MELAKSANAKAN SOSIALISASI HIV/AIDS "HAK SETARA UNTUK SEMUA"
Sruweng, 2 Desember 2024. Puksesmas Sruweng, bermitra dengan Lembaga Wonosobo Youth Center melaksanakan Sosialisasi HIV/AIDS bagi masyarakat di Kecamatan Sruweng, yang betempat di Pendopo Kecamatan Sruweng. Peserta kegianan ini adalah Kepala Desa sekecamatan Sruweng, Karangtaruna, Kader WPA dan Ketua Pokja satu sekecamatan Sruweng. Kegiatan dibuka oleh Camat Sruweng, Drs. Anton Purwanto. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Puksesmas Sruweng, Basuki,S.Kep.Ns dan Maryati,S.ST selaku Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes PPKB Kabupaten Kebumen.
Kegiatan Sosialiasisai HIV/AIDS ini sebagai bentuk peringatan hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal tanggal 1 Desember. Adapun tema hari HIV/AIDS sedunia 2024 adalah “Take the Right Path”, “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”. Tema ini adalah sebagai pengingat untuk menghilangkan stigma, diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV AIDS di Indonesia. Peringatan hari HIV AIDS tahun ini mengusung semangat solidaritas, empati kita semua untuk tetap memberikan dukungan terhadap mereka yang hidup dengan HIV/AIDS.
Narasumber sosialisasi kegiatan ini adalah dr. Diah Cahyani Septianingrum, MKM dari Puskesmas Sruweng. Disampaikan oleh narasumber tentang apa itu HIV/AIDS, bagimana penularan serta pencegahannya. Upaya pencegahan HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sruweng antara lain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat termasuk remaja dengan dan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, untuk bersama-menanggulangi peningkatan kasus HIV/AIDS.
Puskesmas Sruweng juga melaksanakan skrining terhadap populasi berisiko dan ibu hamil dengan program Triple Eliminasi, yaitu deteksi dini HIV, Sifilis, dan Hepatitis bagi ibu hamil yang kontrol kehamilan. Masyarakat juga dihimbau untuk berperilaku hidup besih dan sehat. Untuk pencegahan dengan berperilaku aman dan melakukan deteksi dini/skrining untuk mengetahui status HIV nya, dukungan untuk segera melakukan pengobatan dengan patuh (termasuk rutin pemantauan pengobatan dengan pemeriksaan Viral Load) ketika telah terdiagnosis. Perlunya menyebarluaskan menyebarluaskan jargon STOP HIV (Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan) bagi para tenaga kesehatan, masuarakat dan litas terkait untuk pencegahan HIV /AIDS.