PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) SERENTAK DI KECAMATAN SRUWENG
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) SERENTAK DI KECAMATAN SRUWENG
Mengantisipasi penyakit menular Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) Kecamatan Sruweng mengadakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak (PSN) Serentak yang dimotori oleh Kepala Puskesmas Sruweng, Basuki,S.Kep,Ns.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Camat Sruweng Drs. Anton Purwanto, pada hari Jum’at (19/4). Camat Sruweng terjun ke lapangan memimpin, memberikan edukasi langsung dan memberi contoh kepada masyarakat. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak, dilaksanakan di 21 desa di wilayah kecamatan Sruweng.
Camat Sruweng memimpin langsung Gerakan PSN serentak di Desa Tanggeran. Desa Tanggeran adalah salah satu desa di kecamatan Sruweng yang ditemukan adanya kasus Demam Dengue. Selain Camat Sruweng, hadir juga dalam kesempatan tersebut, Komandan Rayon Militer (Danramil) Sruweng yang diwakili oleh Sertu Tri Wijiarto, Kapala Kepolisian Sektor Sruweng diwakili oleh Bripka Dakirman, Kepala Desa Tanggeran, Dodot Yuni CS dengan menyertakan kader kesehatan dan warga masyarakat.
Acara diawali dengan sambutan Kepala Puskesmas Sruweng, dilanjutkan dengan sambutan oleh Camat Sruweng, dalam sambutannya disampaikan bahwa DBD merupakan penyakit yang sangat berbahaya, namun kabar baiknya adalah bahwa penyakit ini bisa ditekan penyebarannya jika kita secara bersama-sama dan serentak memberantas vektornya. Untuk itu hari ini dan selanjutnya masyarakat dihimbau untuk melaksanakan gerakan PSN secara rutin, menjaga kebersihan lingkungannya dan meniadakan tempat perindukan atau sarang nyamuk Aedes. Kita harus betul-betul all out menghabisi sarang nyamuk beserta telur dan larvanya, demikian pernyataan Camat Sruweng.
Acara dilanjutkan dengan penyuluhan dan penjelasan singkat teknis pelaksanaan PSN, oleh petugas Surveilans Puskesmas Sruweng, Eni Purwanti,SKM. Dalam penyuluhan tersebut digaris bawahi tentang pentingnya PSN untuk mengendalikan penyebaran kasus DD dan DBD, yang disebabkan oleh virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Selain itu juga diingatkan bahwa fogging bukan cara efektif memberantas nyamuk Aedes Aegypti, karena selain efek sampingnya cukup banyak, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan hanya bertahan 2 (dua) hari. Seekor nyamuk betina dewasa dapat bertelur sampai dengan 200-400 buah, sehingga jumlah telur dan jentik lebih banyak dibanding nyamuk dewasa, strategi yang paling tepat adalah merusak/meniadakam telur nyamuk, membunuh jentik dan membuang tempat bertelur nyamuk, dengan 3 M Plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan barang bekas yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya jentik Aedes ) dan Memantau jentik secara serentak dan teratur atau terus menerus. Disampaikan pula bahwa bahwa Gerakan PSN Serentak ini, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), sekaligus Demam Dengue dan Chikungunya. Jadi Gerakan PSN Serentak sangat bermakna dan harus dilaksanakan terus menerus.
Instrumen untuk menilai keberhasilan Gerakan PSN Serentak adalah Angka Bebas Jentik (ABJ), seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliaanya. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor Nyamuk Aedes aegypti dan/atau Aedes albopictus diukur dengan parameter ABJ (Persentase rumah/bangunan yang negatif larva), baku mutu Angka Bebas Jentik (ABJ) = ≥95 %.