SEMANGAT ODGJ DAN ODMK DESA GIWANGRETNO IKUTI POSYANDU JIWA
SEMANGAT ODGJ DAN ODMK DESA GIWANGRETNO IKUTI POSYANDU JIWA
Sruweng, 12 Desember 2023. Puskesmas Sruweng bersama Tim TPKJM kecamatan Sruweng melaksanakan Posyandu Jiwa. Posyandu Jiwa merupakan salah satu inovasi Puskesmas Sruweng dalam memberikan pelayanan program kesehatan jiwa masyarakat, yaitu SI DIA YANG TERSAYANG “ Siaga Dengan Posyandu Jiwa Untuk Orang Yang Teabaikan saat Jiwanya Goyang” dengan nama Posyandu adalah “POSYANDU TERSAYANG”.
Sebanyak 40 orang peserta Posyandu yaitu 25 ODGJ dan 15 ODMK sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan di Posyandu jiwa. Hadir dalam kegiatan tersebut anggota Tim TPKJM Kecamatan, dari Puskesmas, KUA, Koramil, Kepolisian dan kecamatan. Kegiatan diawali dengan senam bersama yang dipimping oleh kader kesehatan jiwa dan dari Koamil 06 Sruweng. Dilanjutkan dengan wawancara dan deteksi dini Penyakit Tidak Menular, seperti pengukuran TB, BB, tekanan darah dan pengukuran gula darah. Kegiatan dilanjutkan dengan siraman rohani “Hidup Sehat dengan Al Qur’an” oleh H.Achmad Cholid Fikri,S.Sg.M.Pd dari KUA kecamatan Sruweng
SI DIA YANG TERSAYANG merupakan salah satu kegiatan pada Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), kegiatan ini adalah kegiatan bersumber daya masyarakat, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat dengan kader kesehatan jiwanya dan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) kecamatan Sruweng sebagai pendamping. Sedangkan untuk dukungan anggaran adalah dari pemerintah desa Giwangretno.
Latar belakang kegiatan ini disebabkan karena tingginya angka gangguan jiwa di desa Giwangretno. Ini dikembangkan karena masih banyaknya stugma, diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), tingginya angka kekambuhan, kurangnya peran serta dukungan keluarga terhadap ODGJ, terbatasnya akses pelayanan.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mencegah kekambuhan, menghilangkan stigma, meningkatkan peran seta dukungan keluarga dan masyarakat. Ini menjadi oermasalahan serius terhadap keberlangsungan hidup ODGJ, mengingat bahwa ODGJ mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Inovasi SI DIA YANG TESAYANG diimplementasikan pada tahun 2019 dengan angka kasus gangguan jiwa sebanyak 25 ODGJ, angka kekambuhan 36 %, pengobatan rutin 28 %, putus obat 68 % dan tidak melaksanakan pengobatan 4 %, peningkatan produktivitas pasien 0 %.
Seriing berjalannya waktu “POSYANDU TERSAYANG” ini semakin memperlihatkan manfaatnya terhadap ODGJ, hal ini dapat dilihat dari data tahun 2023, ODGJ melakukan pengobatan rutin 86 %, putus obat 11 %, angka kekambuhan 11 %, tidak melaksanakan pengobatan 0 % dan peningkatan produktivitas pasien 50 %